Agenda BGC pada hari Minggu 17 November 2013, adalah bersepeda ke PLTA Jelok dan Timo. Kenapa PLTA ini sebagai tujuan? PLTA Jelok dan Timo merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan aliran air dari waduk alami Rawa Pening. PLTA Jelok berkapasitas 20 megawatt (MW), sedangkan Timo sekitar 12 MW. Produksi listrik kedua pembangkit itu dihubungkan ke sistim Jawa-Bali melalui Gardu Induk Jelok milik PT PLN Unit Pelayanan Transmisi Surakarta. Pembangkit Listrik Tenaga Air Jelok di Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, beroperasi sejak tahun 1938. Listrik dari pembangkit tersebut pernah menjadi pemasok utama kebutuhan listrik di gemeente atau kotapraja Salatiga yang dahulu banyak dihuni orang-orang Belanda. PLTA Jelok merupakan PLTA tertua di Indonesia karena dioperasikan pada tahun 1938 dan dikelola pada masa pemerintah Hindia Belanda oleh ANIEM. Akan tetapi pada 1955 PLTA Jelok berhasil diambil alih Indonesia. Selain nilai sejarah yang tinggi, PLTA Jelok mempunyai pemandangan yang indah dan menjadi jujugan para penggemar sepeda.
Anggota BGC berkumpul di gedung Islamic Center Margosari pukul 6.00 dan berangkat pukul 6.30. BGC berangkat berlima yaitu yaitu, Fajar Rusady Saputra, Ferri Rusady Saputra, Tri Darsono, Elan Jihad Muhammad, dan Widodo. Agenda ke PLTA Jelok merupakan pemanasan BGC untuk ikut event Sepeda Santai HUT Korpri yang berlangsung 24 November 2013. Perjalan jauh dan berliku, naik turun bukit memang terasa melelahkan, tapi sesampainya di lokasi, perasaan lelah dan capek terbayar lunas dengan pemandangan alam yang indah. Terjadi kejutan sesampainya di PLTA Jelok, 2 pecinta sepeda Margosari, Pak Jo & Bp Parjono ternyata menyusul belakangan, yang mempunyai tujuan bersepeda sama dengan teman-teman BGC, PLTA Jelok. Akhinya Rute awal yang ditempuh adalah Kemiri-Bugel-Sarirejo-Alaska-Watuagung-Karanganyar-Tlompakan-Ds Sembron-Ds Semin-PLTA Jelok
Anggota BGC berangkat dari Margosari
Anggota BGC bersiap berangkat dari Margosari
Anggota BGC menyusuri jalan Moh Yamin
pemandangan sawah di Watuagung
Lokasi keramat Watuagung, asal muasal desa Watuagung
Desa Watuagung mempunyai panorama yang indah, persawahan dibalut bukit pegunungan nan hijau
Bravo BGC, semangat.....!!!
Anggota BGC bersiap melanjutkan perjalanan ke PLTA Jelok
tidak kuat menanjak, Elan JM & Widodo mendorong sepeda di desa Karanganyar
perjalanan masih panjang, menyusuri desa yang asri
ketua BGC, Fajar Rusady beristirahat di Dusun Sembron
Anggota BGC, beristirahat di Dusun Sembron dengan panorama sawah yang menguning
Fajar Rusady bersiap melanjutkan perjalanan, "tenang, PLTA Jelok udah deket....."
Akhinya tujuan pertama bersepeda sampai juga, gerbang PLTA Jelok
Gerbang PLTA Jelok
pipa buatan kolonial Belanda masih kokoh menjulang
BGC berpose dengan background pipa air PLTA Jelok
ketua BGC, Fajar Rusady dengan background pipa air PLTA Jelok
sekertarisBGC, Ferri Rusady menuruni anak tangga menuju pipa air
Fajar Rusady berdiri diatas pipa air
kepingin naik pipa air, akhirnya Elan & Tri Darsono naik juga.....
Setelah menempuh perjalan jauh sampai ke PLTA Jelok, Anggota BGC mencari warung terdekat untuk mengisi logistik
Anggota BGC dengan lahap menyantap dagangan di warung, mulai teh anget, mangga, donat, wafer hingga biskuit jeruk.
meski warung kecil, lumayan bisa buat mengisi perut yang keroncongan
Tri Darsono langsung menguliti mangga
mangga yang manis menggoda iman membuat Anggota BGC lain ikutan makan
pemandangan sawah yang menguning di Timo
pemandangan sawah yang menguning di Timo yang siap panen
Akhirnya sampai juga di tujuan kedua, Kolam Timo
Anggota BGC berpose diluar pintu masuk
pemandangan indah Kolam Timo
generator air Kolam Timo
pemandangan indah Kolam Timo, tidak ada habisnya
Anggota BGC menikmati kolam Timo sambil beristirahat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar